Jumat, 22 Agustus 2014

Jenasah PASTOR GABRIEL MANEK, SVD Masih Utuh

PASTOR GABRIEL MANEK, SVD

Gabriel Manek lahir pada tanggal 18 Agustus 1913 di Ailomea, Lahurus, Belu, Timor. Ia anak laki-laki bungsu dari pasangan Yohanes Leki dan Sioe Keo Moy. Dipermandikan satu hari setelah kelahirannya yaitu pada tanggal 19 Agustus 1913 dengan nama Gabriel Yohanes Wilhelmus Manek, oleh Pastor Arnoldus Verstraelen, SVD. Ketika itu ayahnya berada di Tiongkok, dan tak lama kemudian ibunya yang berdarah campuran Tionghoa itu meninggal dunia.Ia kemudian diadopsi sebagai anak angkat oleh Maria Belak, istri Raja Don Kaitanus da Costa, Raja Kerajaan Tasifero, Belu Utara.
Pada tahun 1920 ia masuk sekolah SD di Halilulik Standart School di Ndona. Kemudian masuk Seminari di Sikka pada tahun 1927.Pada tanggal 16 Oktober 1932 ia masuk Novisiat SVD dan sejak 17 Januari 1937 kuliah di Seminari Tinggi Ledalero dan lulus sebagai angkatan pertama. Kemudian ia ditahbiskan sebagai Imam oleh Mgr. Hendrikus Leven, pada bulan Maret tepatnya pada saat ia berumur 38 tahun.
Paus Pius XII mengangkatnya menjadi Uskup pada tanggal 25 April 1951.Mgr. Gabriel Manek merupakan Pastor pribumi pertama di Nusa Tenggara Timur, bersama (Alm) Pastor Karolus Kale Bale, SVD. Ia juga pernah menjadi anggota parlemen Negara Indonesia Timur, dan juga memangku jabatan Uskup pertama di Larantuka, Flores Timur dan Uskup Agung Ende. Mgr. Gabriel Manek adalah pendiri Tarekat Suster-suster PRR yang kini biara pusatnya berada di Lebao Larantuka.
Ia meninggalkan Ende, Flores pada tahun 1968 ke Amerika Serikat dan langsung ke San Francisco untuk menjalani perawatan. Setelah kesehatannya mulai membaik, ia melayani di Saint Francis Xavier Catholic Japanese Mission dan juga komunitas kaum Negro di Gereja St. Patrick, Ouckland.Mgr. Gabriel Manek meninggal dunia pada tanggal 30 November 1989 dan dimakamkan di Lakewood, Colorado, Amerika Serikat.

Pada bulan April 2007, jenazahnya digali kembali dan dipulangkan ke Indonesia, dan hingga kini
disemayamkan dalam Kapela Induk di Biara Pusat Tarekat PRR di Larantuka.Yang mencengangkan adalah ketika digali kembali, jenazahnya dalam keadaan utuh sama seperti semula.


Jasad Utuh selama 17 Thn

Jenasah ada di Ruang kaca Dalam Kapel Biara PRR

Foto bersama suster Pertama Murid Mgr. Gabriel 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar