Gereja
Hati Kudus Yesus Ganjuran terletak 17 km dari Yogyakarta ke arah selatan.
Umatnya berjumlah sekitar 7.000 orang, tersebar di 27 wilayah, sebagian besar
adalah kaum petani, selebihnya adalah guru, pedagang, dan buruh. Kompleks
gereja dibangun di atas tanah seluas kurang lebih 2,5 hektar, terdiri atas
gereja induk, pastoran dan ruang pertemuan, bangunan candi dan pelatarannya,
halaman pakir dan makam.
Gereja
Hati Kudus Yesus Ganjuran didirikan oleh Schumutzers pada tanggal 16 April
1924. Gereja ini dibangun sebagai ucapan syukur atas berkat melimpah yang
diterima oleh keluarga Schumutzer dan seluruh karyawan Pabrik Gula Gondong
Lipuro di Ganjuran. Berkat itu berupa terlepasnya pabrik dari krisis
berkepanjangan, keuntungan melimpah, dan kemakmuran para karyawannya serta
masyarakat di sekitarnya. Selain kedua bangunan itu, dibangun juga 12 sekolah
rakyat, simbol 12 rasul yang diutus Tuhan Yesus. Sebagian dari sekolah tersebut
masih aktif hingga saat ini, dan di kelola oleh Yayasan Kanisius.
Schumutzer
bercita-cita membuat masyarakat Ganjuran dan sekitarnya makmur dengan
mendirikan sekolah, rumah sakit dan menjadikan buruh sebagai mitra kerja.
Semuanya itu dilaksanakan dengan menimba semangat Hati Kudus Yesus. Spiritualitas itulah yang diwarisi Gereja
Ganjuran.
Hingga
saat ini setiap tahun di gereja ini diselenggarakan Misa Syukur Agung yang disebut
Proses atau Kirab Agung Sakramen Maha Kudus yang menjadi puncak kehidupan
spiritual umat Katholik Ganjuran. Upacara ini dihadiri umat dari berbagai
daerah.
CORAK JAWA HINDU
Sejak
didirikan gereja Ganjuran mengembangkan spiritualitas Hati Kudus Yesus dan
tradisi Jawa dengan tetap mengikuti nilai-nilai budaya yang semakin berkembang.
Arsitekturnya
diadopsi dari corak Jawa Hindu, termasuk tata cara merayakan liturgi. Patung
Hati Kudus Yesus dan Kristus Raja ditempatkan di atas tahta di dalam candi yang
menjadi simbol perdamaian dan keadilan Allah di bumi ini. Di Gereja ini khotbah
di lakukan dalam bahasa Jawa dan para petugas gereja mengenakan pakaian
tradisional Jawa.
Ada
beberapa upacara ritual yang memiliki makna simbolis di Gereja Hati Kudus Yesus
di Ganjuran ini, yaitu :
- Candi-candi merupakan bangunan
monumental yang tidak pernah lekang oleh perjalanan waktu. Candi menjadi
monumen Hati Kudus Yesus yang melimpahkan berkat, menjaga dan mengutus umatnya
hingga akhir zaman. Dalam bangunan candi yang menjadi simbol keabadian ini, di
tahtakan arca Kristus Raja dalam busana kebesaran Raja Jawa, dengan tanganNya
menunjuk Hati Kudus Yesus yang menyala.
-
Air
Candi Ganjuran (Tirta Perwitasari) terletak persis di bawah Candi Hati Kudus
Yesus. Mata air ini ditemukan ketika Gereja Ganjuran sedang kesulitan untuk mendapatkan
sumber air yang baik. Keberadaan air itu dihayati sebagai wujud nyata dari
kebesaran Hati Kudus Yesus.
-
Gunungan,
dalam ritus ini umat mempersembahkan sebagian dari hasil bumi yang terbaik
kepada Hati Kudus Yesus, kemudian, bahan-bahan persembahan itu dibagikan kepada
sesama yang miskin dan lapar selaras dengan semangat Hati Kudus Yesus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar