Jumat, 10 Juni 2016

Patung Yesus Buntu BURAKE



Patung Yesus Memberkati di Tana Toraja kini menjadi Patung Yesus tertinggi di dunia mengalahkan patung Yesus Sang Penebus di Rio de Janeiro, Brasil.
Tinggi bangunan bawah atau landasan patung setinggi 17 meter dan tinggi 23 meter. Sehingga, tinggi keseluruhan patung mulai dari bangunan bawah hingga ujung atas mencapai 40 meter. Patung Yesus Kristus berukuran raksasa itu, akan berdiri kokoh di puncak Buntu Burake yang tingginya sekitar 1.100 meter dari permukaan laut (dpl).
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Tataruang dan Permukiman (Distarkim) Tana Toraja David Kambu menyebut patung Yesus Kristus berukuran raksasa yang dibangun di puncak Buntu (Bukit) Burake berbahan perunggu.
“Tinggi patung Yesus Kristus keseluruhan 40 meter, mulai dari bangunan bawah hingga ujung atas patung. Material patung bukan dilapisi perunggu. Tapi, mulai dari ujung kaki hingga ujung kepala patung, semuanya terbuat dari coran perunggu,” ujar David Kambu, di Makale, Senin (6/4/2015).
Patung yang sudah diresmikan pada tanggal 31 Agustus 2015 kini menjadi ikon pariwisata Toraja. Keberadaan patung Yesus Memberkati berukuran raksasa di Puncak Buntu Burake itu diyakini menjadi salah satu jembatan emas kebangkitan pariwisata Toraja.
Puncak Buntu Burake tempat patung Yesus berdiri akan menjadi kawasan wisata religi yang mampu menarik kunjungan wisatawan sebanyak-banyaknya di Tana Toraja. Wisatawan yang berkunjung ke Tana Toraja punya banyak pilihan untuk berwisata.
Sebab, pariwisata Toraja tidak lagi monoton dengan wisata budaya, tetapi juga wisata alam dan religi. Apalagi, Toraja tak lama lagi memiliki bandara bertaraf internasional. Sehingga, Tana Toraja menjadi daerah tujuan wisata kedua di Indonesia, setelah Bali.
“Pembangunan patung Yesus Kristus di puncak Buntu Burake menjadi jembatan emas kembalinya kejayaan pariwisata Toraja yang sudah terkenal di dunia,” optimistis Theofilus.
Theofilus mengatakan, meski mimpi atau ide dasar pembangunan patung Yesus itu berasal dari dirinya, namun saat patung ini jadi dan diresmikan, manfaatnya akan dirasakan oleh seluruh rakyat Tana Toraja. Sebab, masa jabatannya sebagai Bupati tinggal beberapa bulan lagi. Sedangkan patung Yesus setinggi 40 meter ini akan tetap ada dalam waktu yang tidak bisa ditentukan. Bisa puluhan, bisa pula ratusan tahun ke depan.
“Kita menanam investasi yang sangat besar di sini. Memang tidak akan langsung terasa, tetapi ke depan, saya sangat optimis, kawasan Burake ini akan memberikan dampak ekonomi yang luar biasa besar. Ini tidak akan habis, tidak seperti tambang, yang memiliki keterbatasan dan bisa habis pada saat tertentu,” ucap Theofilus.
Tana Toraja, kata Theofilus, tidak seperti Kalimantan atau Papua yang kaya akan sumber daya mineral. Untuk itu dibutuhkan ide-ide besar untuk melahirkan peluang yang menciptakan peluang kerja dan ekonomi dalam jangka panjang. Keberadaan patung Yesus Memberkati, memiliki dua manfaat. Pertama dari sisi iman dan keyakinan mayoritas masyarakat Tana Toraja. Dan yang kedua dari sisi ekonomi, dimana ikon rohani ini akan menarik banyak orang berkunjung ke Tana Toraja.
"Sebagian orang mungkin ada yang kontra dengan ide pembangunan patung ini, tetapi dalam melaksanakan sebuah ide, kita tidak mungkin memuaskan semua orang. Meski begitu, kita tetap harus jalan dengan tujuan besar,” ujar Theofilus.
Tak tanggung tanggung, anggaran yang digelontorkan untuk pembangunan patung ini sekitar Rp 30 miliar. Pemerintah setempat pun menargetkan paling sedikit 200 ribu wisatawan setiap tahun akan mengunjungi kawasan wisata rohani Buntu Burake.