Patung Yesus Memberkati di Tana Toraja kini menjadi Patung Yesus
tertinggi di dunia mengalahkan patung Yesus Sang Penebus di Rio de Janeiro,
Brasil.
Tinggi bangunan bawah atau landasan patung setinggi 17 meter dan
tinggi 23 meter. Sehingga, tinggi keseluruhan patung mulai dari bangunan bawah
hingga ujung atas mencapai 40 meter. Patung Yesus Kristus berukuran raksasa
itu, akan berdiri kokoh di puncak Buntu Burake yang tingginya sekitar 1.100 meter
dari permukaan laut (dpl).
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Tataruang dan Permukiman
(Distarkim) Tana Toraja David Kambu menyebut patung Yesus Kristus berukuran
raksasa yang dibangun di puncak Buntu (Bukit) Burake berbahan perunggu.
“Tinggi patung Yesus Kristus keseluruhan 40 meter, mulai dari
bangunan bawah hingga ujung atas patung. Material patung bukan dilapisi
perunggu. Tapi, mulai dari ujung kaki hingga ujung kepala patung, semuanya
terbuat dari coran perunggu,” ujar David Kambu, di Makale, Senin (6/4/2015).
Patung yang sudah diresmikan pada tanggal 31 Agustus 2015 kini
menjadi ikon pariwisata Toraja. Keberadaan patung Yesus Memberkati berukuran
raksasa di Puncak Buntu Burake itu diyakini menjadi salah satu jembatan emas
kebangkitan pariwisata Toraja.
Puncak Buntu Burake tempat patung Yesus berdiri akan menjadi
kawasan wisata religi yang mampu menarik kunjungan wisatawan sebanyak-banyaknya
di Tana Toraja. Wisatawan yang berkunjung ke Tana Toraja punya banyak pilihan
untuk berwisata.
Sebab, pariwisata Toraja tidak lagi monoton dengan wisata
budaya, tetapi juga wisata alam dan religi. Apalagi, Toraja tak lama lagi
memiliki bandara bertaraf internasional. Sehingga, Tana Toraja menjadi daerah
tujuan wisata kedua di Indonesia, setelah Bali.
“Pembangunan patung Yesus Kristus di puncak Buntu Burake menjadi
jembatan emas kembalinya kejayaan pariwisata Toraja yang sudah terkenal di
dunia,” optimistis Theofilus.
Theofilus mengatakan, meski mimpi atau ide dasar pembangunan
patung Yesus itu berasal dari dirinya, namun saat patung ini jadi dan
diresmikan, manfaatnya akan dirasakan oleh seluruh rakyat Tana Toraja. Sebab,
masa jabatannya sebagai Bupati tinggal beberapa bulan lagi. Sedangkan patung
Yesus setinggi 40 meter ini akan tetap ada dalam waktu yang tidak bisa
ditentukan. Bisa puluhan, bisa pula ratusan tahun ke depan.
“Kita menanam investasi yang sangat besar di sini. Memang tidak
akan langsung terasa, tetapi ke depan, saya sangat optimis, kawasan Burake ini
akan memberikan dampak ekonomi yang luar biasa besar. Ini tidak akan habis,
tidak seperti tambang, yang memiliki keterbatasan dan bisa habis pada saat
tertentu,” ucap Theofilus.
Tana Toraja, kata Theofilus, tidak seperti Kalimantan atau Papua
yang kaya akan sumber daya mineral. Untuk itu dibutuhkan ide-ide besar untuk
melahirkan peluang yang menciptakan peluang kerja dan ekonomi dalam jangka
panjang. Keberadaan patung Yesus Memberkati, memiliki dua manfaat. Pertama dari
sisi iman dan keyakinan mayoritas masyarakat Tana Toraja. Dan yang kedua dari
sisi ekonomi, dimana ikon rohani ini akan menarik banyak orang berkunjung ke
Tana Toraja.
"Sebagian orang mungkin ada yang kontra dengan ide
pembangunan patung ini, tetapi dalam melaksanakan sebuah ide, kita tidak
mungkin memuaskan semua orang. Meski begitu, kita tetap harus jalan dengan
tujuan besar,” ujar Theofilus.
Tak tanggung tanggung, anggaran yang digelontorkan untuk
pembangunan patung ini sekitar Rp 30 miliar. Pemerintah setempat pun
menargetkan paling sedikit 200 ribu wisatawan setiap tahun akan mengunjungi kawasan
wisata rohani Buntu Burake.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar